Kamis, 06 Februari 2014

Perempuan yang Membawa Kantong Kosong yang Berharga


"Perempuan yang Membawa Kantong Kosong yang Berharga"

Aku dihadapkan di antara dua.
Aku berdiri di antara  dua ruang.
Aku bertumpu pada sekat pintu.
Antara meja kerja dan meja arang.
Aku di hadapan alat ketik dan pisau.
Aku membenci dan menyukai diri  dalam waktu yang sama.

Aku lupa bagaimana caranya berdiri. Bagaimana aku bisa berjalan lagi dengan hati yang biasa kosong seperti ini? tiba-tiba rasa khawatir dan gelisah menghantui. Aku tidak tahu apakah ini baik atau buruk untuk saat ini. apakah ini hanya keinginan yang sedang memuncak atau aku sedang jauh dari persiapan dan waktu yang tepat yang tidak kusadari semakin tak bertemu dalam dekat ini? Ada apa dengan diriku hingga hari ini?

Aku baru menyadari. Aku sudah sampai di sini. Berdiri dan berjalan sendiri. Lalu, haruskah aku menyerah diri? Atau apakah ini hanya puncak dari ujian jiwa ini? aku harus memilih dan kembali meyakinkan diri. Tapi bagaimana aku bisa bila baraku tak kunjung tersulut api? Adakah obat yang tepat untuk semua ini? selain sabar dan menahan diri. Aku ingin menikmati hilir-hilir hijau di dataran tinggi yang ditemani mentari pagi, bawa aku pergi. Untuk membuang dampak kosongnya hati.

18-19.05.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar