Minggu, 02 Februari 2014

Andaikan Semua Aliran Listrik Padam di Seluruh Dunia

Andaikan semua aliran listrik padam di seluruh dunia


Andaikan semua aliran listrik padam seluruh dunia, semua sinyal, dan semua cahaya di bumi tidak menyala. Suara mesin, suara musik, suara televisi, suara telepon berdering, dan semua suara elektronik tak bersuara. Satu hari saja, ya, cukup satu hari saja. Kita akan merasakan kembali sejatinya keberadaan bumi dan sejatinya kita berada di sini.

Ketika malam datang, kita, bersama keluarga, saudara, kerabat, dan yang lainnya berkumpul bersama. Membuat gunungan kayu bakar dan mewarnainya dengan nyala api yang hangat. Meminum secangkir teh hangat sembari membubuhi malam dengan berbagai cerita. Memanggil ruh-ruh cerita masa lalu. Memanggil kembali sejatinya kita berjalan di muka bumi.
***
Andaikan semua aliran listrik padam seluruh dunia, semua sinyal, dan semua cahaya di bumi tidak menyala. Suara mesin, suara musik, suara televisi, suara telepon berdering, dan semua suara elektronik tak bersuara. Satu hari saja, ya, cukup satu hari saja. Kita akan merasakan kembali sejatinya keberadaan bumi dan sejatinya kita berada di sini.

Ketika malam datang, aku akan mendengar sejuta kesunyian berpesta. Bersender bahu jendela, menikmati cahaya bulan bintang yang menguasai malam. Hanya suara desir angin yang menemani. Bersama bisikan-bisikan alam yang tak pernah terjamah sebelumnya. Aku menikmati malam, tanpa cahaya dan suara buatan manusia. Menyalakan lilin bersama untaian kata-kata yang tertuang dalam secarik kertas. Mengucapkan terima kasih kepada malam, yang telah benar-benar menghadirkan keberadaannya.
***
Andaikan semua aliran listrik padam seluruh dunia, semua sinyal, dan semua cahaya di bumi tidak menyala. Suara mesin, suara musik, suara televisi, suara telepon berdering, dan semua suara elektronik tak bersuara. Satu hari saja, ya, cukup satu hari saja. Kita akan merasakan kembali sejatinya keberadaan bumi dan sejatinya kita berada di sini.

Ketika malam datang, kami akan bermain bersama. Teman-temanku akan aku ajak main di halaman rumahku yang luas. Mendirikan tenda dan membuat obor. Bagiku itu akan menghilangkan nuansa kota yang rumit. Kami akan membuat apollo yang bisa terbang sungguhan. Meramaikan udara dengan hiasan-hiasan yang akan kami buat dari koran bekas menjadi kubus. Menyulut sisi-sisinya dengan api kecil. Dan lihatlah, mereka terbang. Dibawa angin dan memberikan percikan-percikan kecil dari api yang membakar sisi-sisi mereka. Ya, kami sebut mereka apollo. Dan kami rasa, malam tersebut tidak benar-benar sunyi ataupun gelap. Karena masih ada keceriaan dan apollo buatan kami. Aku ingin mengulanginya lagi.
***
Andaikan semua aliran listrik padam di seluruh dunia, apa yang akan kamu lakukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar